Tadi malam (26/9/12), selepas pulang kuliah di Salemba, saya merasakan “wangi” yang cukup saya suka. Wanginya khas. Dan saya pun siap menyambutnya. Benar saja, begitu sampai di jatinegara, perlahan hujan mulai turun. Semakin deras menghujam bumi. Mengeluarkan “wangi” khas tanah yang begitu membuncah. Semoga ini awal dari turunnya musim hujan yang sudah lama ditunggu-tunggu.

Sampai jatibening, saya harus turun dari bis. Hujan pun tetap setia menemani dengan derasnya. Alih-alih berteduh, saya malah menikmati hujan tersebut. Laiknya adegan di pelem-pelem Korea, saya berjalan gontai, wajah menunduk, dan pasrah ketika hujan menyerbu. Saat itu saya berharap ada cahaya/sinar lampu yang mengiri jalan saya disertai bunga-bunga yang berguguran.

Ah, sudah lama ku menantinya. Terlalu naif bila saya mensia-siakan hujan di malam itu. Nikmati lah sebelum kerinduan itu datang menyerbu.

Thanks.

Best Rgds,

Deba Pirez

Pria Tampan Pencinta Hujan